Manusia Pembelajar
"Jangan pernah berhenti belajar karena kehidupan tidak pernah berhenti mengajar. Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua."

Popular Posts

Makanan Tradisional Khas Indonesia

 Makanan Tradisional Khas Indonesia

Berikut ini daftar makanan khas Indonesia dan asalnya yang dilansir dari buku Jelajah 34 Makanan Khas Provinsi di Indonesia yang diterbitkan Badan Bahasa Kemdikbud.


1. Mi Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Sesuai namanya, Mi Aceh merupakan makanan khas Aceh berbahan mi kuning tebal dengan irisan daging sapi, kambing atau seafood, seperti udang dan cumi.


Mi Aceh disajikan bersama kuah kari yang gurih dan pedas. Kemudian ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.


2. Bika ambon, Provinsi Sumatra Utara

Bika ambon merupakan penganan khas Medan, Sumatra Utara. Makanan ini terbuat dari tepung tapioka, telur, gula, dan santan.


Bika ambon dimasak selama 12 jam dan dapat bertahan maksimal empat hari. Camilan ini mempunyai banyak varian rasa, mulai dari pandan, durian, keju, dan cokelat.


3. Rendang, Provinsi Sumatra Barat

Rendang adalah makanan khas Indonesia dari Sumatra Barat (iStockphoto/Ika Rahma)

Rendang merupakan makanan yang berasal dari Sumatra Barat. Makanan ini berbahan dasar daging dan dimasak dengan bumbu aneka rempah dan santan.


Proses memasak rendang sendiri memerlukan waktu hingga berjam-jam. Setelah matang, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu.


4. Gulai ikan patin, Provinsi Jambi

Seperti namanya, gulai yang satu ini berbahan dasar ikan patin yang diberi bumbu-bumbu dan rempah kemudian dimasak. Tak hanya lezat, makanan ini juga kaya akan gizi.


Gulai ikan patin cocok dijadikan pelengkap makan yang disajikan dengan taburan bawang goreng dan nasi putih.


5. Pendap, Provinsi Bengkulu

Dari Bengkulu terdapat makanan tradisional bernama pendap atau disebut juga ikan pais atau pepes ikan. Hal itu karena makanan ini memiliki kesamaan pembuatan dengan pepes ikan.


Perbedaannya, pendap menggunakan daun talas sebagai pembungkusnya. Pendap memiliki cita rasa pedas dan gurih dan cocok menjadi lauk makan.


6. Gulai belacan, Provinsi Riau

Gulai Belacan merupakan makanan tradisional Riau, berbahan dasar udang dengan bumbu berbagai macam rempah pilihan. Selain udang, gulai belacan juga bisa terbuat dari daging ayam dan ikan.


7. Otak-otak, Provinsi Kepulauan Riau

Otak-otak merupakan santapan khas Provinsi Kepulauan Ria yang terbuat dari tepung sagu, ikan tenggiri, dan bumbu-bumbu. Otak-otak memiliki cita rasa yang gurih dan cocok disajikan dengan sambal kacang.


8. Empek-empek, Provinsi Sumatra Selatan

Pempek adalah makanan khas Indonesia dari Sumatra Selatan

Empek-empek atau disebut juga pempek merupakan makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut. Kemudian dicampur dengan tepung sagu dan ditambah beberapa bahan seperti penyedap rasa, garam, telur, dan lainnya.


Penganan ini disajikan dengan kuah cuka yang mempunyai rasa asam, manis, dan pedas.


9. Mi Bangka, Provinsi Bangka Belitung

Mi Bangka atau dikenal juga dengan nama bakmi Bangka merupakan hidangan tradisional dari Provinsi Bangka Belitung. Kuliner ini biasanya ditambah dengan aneka topping seperti bakso sapi, udang, irisan ayam, dan lainnya.


10. Seruit, Provinsi Lampung

Seruit merupakan makanan tradisional khas Lampung. Makanan ini berbahan dasar ikan yang digoreng atau dibakar kemudian dicampur sambal terasi, mangga, atau tempoyak yakni olahan durian.


11. Satai bandeng, Provinsi Banten

Dari Banten, terdapat makanan tradisional yakni satai bandeng. Satai ini terbuat dari bahan dasar ikan bandeng yang dihilangkan durinya.


Kemudian dagingnya dihaluskan dan dicampur dengan bumbu dan dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan bandeng. Setelah itu dibakar di atas bara api.


12. Kerak telur, Provinsi Jakarta

Berikutnya adalah kerak telur yang berasal dari Jakarta. Penganan ini terbuat dari ketan putih, kelapa parut telur ayam atau bebek, dan ditambah ebi serta bawang merah goreng.

Kue Rangi, Si Manis Asli Betawi Yang Makin Terlupakan


13. Serabi, Provinsi Jawa Barat

Serabi merupakan penganan khas Jawa Barat yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, santan, daun suji, dan garam.


Selain polos, serabi juga memiliki beberapa varian rasa, seperti oncom, kacang, telur, dan lainnya.


14. Lumpia, Jawa Tengah

Lumpia merupakan penganan khas Jawa Tengah yang terbuat dari kulit lumpia yang berisikan rebung, telur, dan daging ayam atau udah.


Santapan yang satu ini merupakan perpaduan dari budaya Tionghoa dan Indonesia.


15. Gudeg, Provinsi Yogyakarta

Gudeg merupakan hidangan khas Provinsi Yogyakarta dan terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Proses memasak gudeg juga memerlukan waktu berjam-jam.


Makanan ini biasanya disajikan bersama kuah santan kental, ayam kampung, telur, tempe, tahu, dan sambal goreng krecek.


16. Rujak cingur, Provinsi Jawa Timur

Rujak cingur adalah makanan khas Indonesia dari Jawa Timur (iStockphoto/Isparmo)

Makanan tradisional selanjutnya berasal dari Jawa Timur, yakni rujak cingur. Makanan ini terdiri dari beberapa jenis irisan buah, seperti timun, bengkuang, mangga muda, nanas, dan kedondong.


Pelengkapnya adalah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kangkung dan kacang panjang.


17. Ayam betutu, Provinsi Bali

Ayam betutu merupakan makanan tradisional khas Bali yang terbuat dari daging ayam yang dibumbui kemudian direbus dan dibakar hingga menghasilkan aroma yang khas.


Selain ayam betutu, makanan khas Bali lainnya adalah satai lilit, nasi campur, dan lainnya.


18. Ayam taliwang, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Dari Nusa Tenggara Barat terdapat makanan tradisional bernama ayam taliwang yang terbuat dari ayam kampung muda. Ayam ini dibakar kemudian dibumbui.


Ayam taliwang biasanya disajikan dengan makanan khas Nusa Tenggara Barat lainnya, seperti plecing kangkung.


19. Catemak jagung, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Catemak jagung merupakan makanan penutup yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Hidangan ini berbahan dasar kacang-kacangan yang dilengkapi dengan bermacam sayuran.


20. Bubur pedas Sambas, Provinsi Kalimantan Barat

Bubur pedas Sambas merupakan hidangan berupa bubur tradisional dari Kalimantan Barat. Bubur ini terdiri dari berbagai sayuran dan disajikan dengan ikan teri, bawang goreng, dan kacang goreng.


21. Juhu singkah, Provinsi Kalimantan Tengah

Juhu singkah merupakan makanan khas masyarakat Dayak di Provinsi Kalimatan Tengah. Makanan ini memiliki cita rasa yang unik, yakni gurih, asam, dan kepahit-pahitan.


22. Soto Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan

34 makanan tradisional khas Indonesia dan asalnya, salah satunya Soto Banjar (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Makanan ini dinamakan soto Banjar sebab merupakan makanan khas suku Banjar, Kalimantan Selatan. Santapan ini terbuat dari bahan utama ayam dengan bumbu aneka rempah.


23. Ayam cincane, Provinsi Kalimantan Timur

Ayam Cincane merupakan makanan tradisional khas Provinsi Kalimatan Timur. Makanan ini biasanya dijumpai di acara-acara besar seperti pernikahan dan acara penyambutan tamu kehormatan.


24. Kepiting soka, Provinsi Kalimantan Utara

Kepiting soka adalah penganan khas Provinsi Kalimantan Utara, yakni kepiting yang dilumuri dengan aneka bumbu.


25. Sup konro, Provinsi Sulawesi Selatan

Sup konro adalah sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar, Sulawesi Selatan. Sup berkuah warna cokelat kehitaman ini biasa dimakan dengan burasa dan ketupat yang dipotong-potong terlebih dahulu.


26. Ikan jantung pisang, Provinsi Sulawesi Tengah

Sesuai namanya, makanan ini berbahan ikan dan jantung pisang. Adapun ikan yang digunakan adalah ikan kakap dan ditambah dengan aneka bumbu dan rempah.


27. Lapa-lapa, Provinsi Sulawesi Tenggara

Lapa-lapa adalah makanan tradisional khas Indonesia khas Sulawesi Tenggara (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)

Lapa-Lapa merupakan makanan khas Provinsi Sulawesi Tenggara yang terbuat dari kelapa, beras, dan garam yang dimasak menggunakan daun pisang.


28. Binte biluhuta, Provinsi Gorontalo

Binte Biluhuta merupakan sup tradisional asal Provinsi Gorontalo. Makanan ini berbahan dasar jagung dan disajikan dengan cara disiram dengan kuah.


29. Tilutuan, Provinsi Sulawesi Utara

Tilutuan adalah bubur Manado yang merupakan campuran berbagai macam sayuran. Bubur yang satu ini tidak mengandung daging sehingga dapat dimakan oleh siapa saja.


30. Ikan asar, Provinsi Maluku

Ikan asar merupakan ikan suir yang diberi bumbu dan ditumis dengan bumbu halus. Kuliner asal Provinsi Maluku ini cocok disantap dengan nasi hangat.


31. Gohu ikan, Provinsi Maluku Utara

Gohu ikan merupakan makanan khas Ternate, Maluku Utara yang terbuat dari ikan tuna atau cakalang. Tak hanya lezat, makanan ini juga menyehatkan karena mengandung gizi yang tinggi.


32. Ikan bakar Manokwari, Provinsi Papua Barat

Ikan Bakar Manokwari merupakan makanan khas Papua Barat yang dihidangkan dengan sambal mentah yang dihaluskan dan disiram di atasanya.


33. Kue sagu, Provinsi Papua Tengah

Seperti namanya, kue sagu terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan kacang tanah, dan bumbu-bumbu. Camilan asal Papua Tengah ini cocok dinikmati bersama teh hangat.


34. Papeda, Provinsi Papua Timur

Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Papua Timur yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Papeda sendiri memiliki warna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar.


Kuliner yang satu kaya serat dan rendah kolesterol sehingga cocok menjadi santapan yang tak hanya lezat tetapi juga menyehatkan.




Baca artikel CNN Indonesia "34 Makanan Tradisional Khas Indonesia dan Asalnya" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230125083100-569-904515/34-makanan-tradisional-khas-indonesia-dan-asalnya.


Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Copyright © ARIF CAHYADI | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com