Manusia Pembelajar
"Jangan pernah berhenti belajar karena kehidupan tidak pernah berhenti mengajar. Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua."

Popular Posts

Cara Membuat Email Gratis di Google Mail (Gmail)

Gmail merupakan salah satu layanan penyedia email gratis dari google. Jika beberapa waktu yang lalu saya sempat menulis panduan tentang cara membuat email di yahoo, kali ini saya akan coba berbagi tentang bagaimana membuat email di gmail (Google Mail). Sebenarnya, masih banyak layanan penyedia email gratis di internet ini. Namun, khusus untuk kali ini, saya hanya akan membahas bagaimanacara membuat email di gmail.
Baik..kita langsung aja ke topik yaaa .
1. Buka http://mail.google.com atau http://gmail.com di halaman web browser anda. Maka akan terbuka halaman seperti ini :

2. Klik tulisan “Create Account”
3. Isi form yang disediakan, sesuai dengan petunjuknya.
Untuk mempermudah, berikut petunjuk pengisian form pembuatan email di gmail.
  • First Name = Diisi dengan nama depan anda.
  • Last Name = Diisi dengan nama belakang anda.
  • Desired Login Name = Isi sesuai keinginan anda. Bagian yang ini, nantinya akan menjadi username alamat email anda. Dan setelah anda isi, jangan lupa klik tulisan “check availability” terlebih dahulu untuk melihat apakah username yang anda pilih masih tersedia atau tidak. Silahkan coba sampai ada tulisan “usernameanda is available”.
  • Choose a Password = Masukan password sesuai keiginan anda (harap di ingat – ingat).
  • Re-enter Password = Masukan kembali password (harus sama seperti sebelumnya).
  • Security Question = Pilih salah satu pertanyaan keamanan. Jika bingung, pilih saja “what was the name of your first teacher”.
  • Answer = Masukan jawaban sesuai pertanyaan yang anda pilih di kolom sebelumnya. Jika anda memilih sama seperti yang saya anjurkan diatas, silahkan isi nama guru pertama anda.
  • Recovery Email = Jika anda sudah memiliki alamat email sebelumnya (bebas), silahkan masukan disini. Jika belum, isi saja dengan “name@company.com” (tanpa tanda kutip).
  • Location = Indonesia
  • Word Verification = Isikan huruf, sesuai dengan gambar.
4. Setelah semua kolom diisi dan pastikan sudah benar sesuai petunjuk, klik “I accept create my account”.
5. Selanjutnya, akan muncul sebuah halaman perkenalan. Di halaman ini, klik “Show Me My Account”
Kemudian anda akan dibawa ke dalam account email anda. Sampai dengan langkah ini, anda telah berhasil membuat alamat email di gmail. Untuk alamat email yang baru anda buat ini, bisa dilihat di bagian kanan atas halaman web. Contoh xxxxxx@gmail.com.
Mudah – mudahan tulisan ini bisa bermanfaat bagi anda yang kebetulan ingin tau cara membuat email khususnya di gmail.

BIOGRAFI SINGKAT IMAM ASY-SYAUKANI



1. Nama dan Nasab Beliau
Beliau adalah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdullah Asy-Syaukani kemudian Ash-Shan’ani. Asy-Syaukani adalah nisbah kepada Hijrah Syaukan yakni suatu daerah yang jaraknya dengan Shan’a dapat ditempuh dengan perjalanan kurang dari satu hari, dan merupakan penisbahan dari ayahnya. Adapun Ash-Shan’ani adalah nisbah kepada Shan’a, ibukota Yaman. Dilahirkan di Hijrah Syaukan ditengah hari pada hari Senin tanggal 18 Dzulqaidah 1173 H. 

2. Kelahiran Beliau
Beliau dilahirkan pada tengah hari 18 Dzulqa’dah 1173 H di Hijratu Syaukan, Yaman.

3. Pertumbuhan Beliau
Beliau tumbuh di bawah asuhan ayahandanya dalam lingkungan yang penuh dengan keluhuran budi dan kesucian jiwa. Beliau besar di Shan’a (ibu kota Yaman-pent), ayahnya seorang qadhi (hakim). Menghafal Al-Qur’an (sejak kecil) dan sejumlah ringkasan matan dari berbagai disiplin ilmu. Ayah beliaulah yang menjamin berbagai kebutuhan keseharian beliau.Beliau tidak pernah melakukan perjalanan jauh (untuk belajar) karena tidak mendapatkan izin dari orang tuanya.
Mulailah beliau menuntut berbagai disiplin ilmu dan juga mendengar ilmu dari ulama-ulama ternama. Beliau tumpahkan seluruh jiwa dan raganya dalam menuntutnya, berusaha keras dan sungguh-sungguh didalamnya. Beliau tidak disibukkan oleh aktivitas-aktivitas lain yang dapat merintangi jalannya dari thalabul ‘ilmi.

Dalam  kehidupan thalabul ‘ilmi, ketika mempelajari satu buku (kitab) beliau tidak merasa cukup hanya dengan satu pembahasan saja. Bahkan beliau periksakan dengan detail kepada beberapa guru beliau dan tidak berhenti kecuali sampai berhasil menguras habis ilmu yang ada pada mereka yang berkenaan dengan isi kitab tersebut. Sebagaimana beliau membacakan kitab Syarhul Azhar kepada empat orang ulama besar. Salah satunya adalah ayah beliau sendiri dan yang lain adalah Al-Imam Ahmad bin Muhammad Al-Harazi yang mana beliau belajar selama 13 tahun kepada imam ini. Dan bagi pembaca yang ingin mengetahui secara detail tentang kitab apa saja yang beliau pelajari dan referensi-referensi yang beliau jadikan sebagai rujukan, silahkan merujuk kepada kitab Ithaful Akabir bi Isnadi Dafatir.

Beliau belajar dari para ulama yang ada di Shan’a sehingga bisa mengungguli semua rekannya Beliau belajar al-Qur’an di bawah asuhan beberapa guru dan dikhatamkan di hadapan al-Faqih Hasan bin Abdullah al Habi dan beliau perdalam kepada para masyayikh al-Qur’an di Shan’a. Kemudian beliau menghafal berbagai matan dalam berbagai disiplin ilmu, seperti: al Azhar oleh al Imam al Mahdi, Mukhtashar Faraidh oleh al Ushaifiri, Malhatul Harm, al Kafiyah asy Syafiyah oleh Ibnul Hajib, at-Tahdzib oleh at-Tifazani, at-Talkhish fi Ulumil Balaghah oleh al Qazwaini, al Ghayah oleh Ibnul Imam, Mamhumah al Jazarifil Qira’ah, Mamhumah al Jazzar fil ‘Arudh, Adabul Bahts wal Munazharah oleh al Imam al-’ Adhud.
Pada awal belajarnya beliau banyak menelaah kitab-kitab tarikh dan adab. Kemudian beliau menempuh perjalanan mencari riwayat hadits dengan sama dan talaqqi kepada para masyayikh hadits hingga beliau mencapai derajat imamah dalam ilmu hadits.

Beliau memadukan antara belajar dan mengajar ketika belajar pada sejumlah syekhnya. Setelah itu beliau fokus untuk mengajar setelah menggali dan mengkaji semua yang ada pada guru-gurunya. Dalam sehari beliau mengajar lebih dari sepuluh kajian dengan berbagai disiplin ilmu. Beliau menjadi seorang mufti (pemberi fatwa) pada usia dua puluh tahun.
Beliau adalah seorang imam, Al-’Allamah (yang benar-benar pandai), Ulama Rabbani, imamnya para imam, mufti (pemberi fatwa) umat ini, lautan ilmu, mataharinya pemahaman, syaikhul Islam, teladan bagi manusia, orang terpandai di zamannya, juru penjelas Al Qur`an dan Al-Hadits, satu-satunya orang yang tiada bandingannya (di zamannya), mujtahid yang terakhir, pimpinan orang-orang yang bertauhid, mahkota bagi pengikut Rasulullah n, pemilik karya-karya (buku) yang belum pernah ada yang mendahuluinya dengan hasil karya yang semisalnya.

Banyak permintaan fatwa yang datang kepadanya berasal dari luar Shan’a padahal guru-gurunya saat itu masih hidup. Karena kecerdasannya beliau pernah mempelajari ilmu matematika, fisika, psikologi dan etika debat tanpa guru, tetapi dengan cara mengkaji dan membaca (otodidak). Beliau senantiasa menggeluti ilmu hingga berpisah dari dunia dan bertemu Rabbnya.

Beliau meninggalkan taklid dan membuangnya kemudian mengajak kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah. Ciri-ciri yang demikian itu terlihat pada karya-karyanya. Beliau memerangi bid’ah dan segala bentuk kesyirikan, mengajak untuk meninggalkan ilmu filsafat dan ilmu kalam, untuk kembali kepada aqidah salaf yang shahih. 

4. Guru-guru Beliau
Di antara guru-guru beliau ialah:
  • Ayahanda beliau yang kepadanya beliau belajar Syarah al-Azhar dan Syarah Mukhtashar al-Hariri.
  • Ahmad bin Amir Al-Hada’i, ulama terpandai di zamannya, meninggal tahun 1197 H. Al-Imam Ash-Shan’ani belajar fiqih dan faraidh (ilmu hukum waris) kepadanya.
  • Isma’il bin Al-Hasan bin Ahmad bin Hasan yang dikenal dengan “Sibuyah” (Sibawaih). Beliau belajar bahasa Arab kepadanya, meninggal tahun 1206 H.
  • Shiddiq bin ‘Ali Al-Mazjaji Al-Hanafi, guru dalam ilmu hadits.
  • As Sayyid al Allamah Abdurrahman bin Qasim al Madaini, beliau belajar kepadanya Syarah al-Azhar.
  • Al Allamah Ahmad bin Amir al Hadai, beliau belajar kepadanya Syarah al-Azhar.
  • Al Allamah Ahmad bin Muhammad al-Harazi, beliau berguru kepadanya selama 13 tahun, mengambil ilmu fiqih, mengulang-ulang Syarah al Azhar dan hasyiyahnya, serta belajar bayan Ibnu Muzhaffar dan Syarah an-Nazhiri dan hasyiyahnya.
  • As Sayyid al Allamah Isma’il bin Hasan, beliau belajar kepadanya al-Malhah dan Syarahnya.
  • Al Allamah Abdullah bin Isma’il as-Sahmi, beliau belajar kepadanya Qawaidul I’rab dan Syarahnya serta Syarah al Khubaishi ‘alal Kafiyah dan Syarahnya.
  • Al Allamah al Qasim bin Yahya al-Khaulani, beliau belajar kepadanya Syarh as Sayyid al-Mufti ‘alal Kafiyah, Syarah asy-Syafiyah li Luthfillah al Dhiyats, dan Syarah ar-Ridha ‘alal Kafiyah.
  • As Sayyid al Allamah Abdullah bin Husain, beliau belajar kepadanya Syarah al fami ‘alal Kafiyah.
  • Al Allamah Hasan bin Isma’il al Maghribi, beliau belajar kepadanya Syarah asy- Syamsiyyah oleh al Quthb dan Syarah al- ‘Adhud ‘alal Mukhtashar serta mendengarkan darinya Sunan Abu Dawud dan Ma’alimus Sunan.
  • As Sayyid al Imam Abdul Qadir bin Ahmad, beliau belajar kepadanya Syarah Jam’ul Jawami’ lil Muhalli dan Bahruz Zakhkhar serta mendengarkan darinya Shahih Muslim, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Muwaththa Malik, dan Syifa’ Qadhi ‘lyadh.
  • Al Allamah Hadi bin Husain al-Qarani, beliau belajar kepadanya Syarah al-Jazariyyah.
  • Al Allamah Abdurrahman bin Hasan al Akwa, beliau belajar kepadanya Syifa al Amir Husain.
  • Al Allamah Ali bin Ibrahim bin Ahmad bin Amir, beliau mendengarkan darinya Shahih Bukhari dari awal hingga akhir.

5. Murid-murid Beliau
Di antara murid-murid beliau ialah: kedua putra beliau yakni al Allamah Ali bin Muhammad asy Syaukani dan al Qadhi Ahmad bin Muhammad asy Syaukani, al Allamah Husain bin Muhasin as-Sab’i al Anshari al Yamani, al Allamah Muhammad bin Hasan asy Syajni adz Dzammari, al Allamah Abdul Haq bin Fadhl al-Hindi, asy-Syarif al Imam Muhammad bin Nashir al Hazimi, Ahmad bin Abdullah al Amri, as Sayyid Ahmad bin Ali, dan masih banyak lagi.

6. Kehidupan llmiah Beliau
Beliau belajar fiqih atas madzhab al Imam Zaid sehingga mumpuni. Beliau menulis dan berfatwa sehingga menjadi pakar dalam madzhab tersebut. Kemudian beliau belajar ilmu hadits sehingga melampaui para ulama di zamannya. Kemudian beliau melepaskan diri dari ikatan taklid kepada madzhab Zaidiyyah dan mencapai tingkat ijtihad.
Beliau menulis kitab Hadaiqil Azhar al-Mutadaffiq ‘ala Hadaiqil Azhar. Dalam kitab tersebut beliau mengkritik beberapa permasalahan dalam kitab Hadaiqil Azhar yang merupakan rujukan utama madzhab Zaidiyyah dan meluruskan kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam kitab tersebut. Maka bergeraklah para muqallidin (orang yang selalu taklid, mengikuti pendapat orang lain tanpa berusaha mencari ilmunya red.) membela kitab tersebut sehingga terjadilah perdebatan yang panjang.

Tidak henti-hentinya beliau mengingatkan umat dari taklid yang tercela dan mengajak umat agar ittiba kepada dalil. Beliau menulis risalah dalam hal tersebut yang berjudul al Qaulul Mufiid fi Hukmi Taqlid.

Beliau bercerita tentang pengalamannya: “Untuk anda ketahui –semoga AllahSubhanahu waTa’ala memberi petunjuk kepada saya dan anda- saya tidak mengatakan hal ini karena bertaklid kepada orang yang mendorongku untuk meninggalkan masalah-masalah mendetail dari ilmu ini (ilmu kalam) sebagaimana yang terjadi pada sekelompok ulama, namun saya mengatakan hal ini setelah hilang sia-sia sisa usia karena disibukkan dengannya, menyembunyikan pertanyaan bagi orang yang mengetahuinya, mengambil dari orang-orang yang terkenal dengannya, berkonsentrasi membaca ringkasan dan penjelasan panjang darinya, sehingga ketika sampai pada hakikatnya saya mengatakan dengan sebuah syair: 
Puncak yang saya dapatkan dari kajian 
dari penelitian setelah panjangnya renungan 
adalah berhenti antara dua jalan kebingungan 
Tidak ada yang diketahui selain kebimbangan 
Padahal saya telah mengarungi samuderanya 
Namun saya tidak mendapatkan sesuatu selain pencarian 

Di dalam kitab Iltahaf fi Mazahib As-Salaf beliau berkata: “Di sini saya akan memberitahukan kepada anda tentang diri saya dan menjelaskan apa yang terjadi pada saya kemarin hari. Ketika saya masih belajar dan sedang masa muda-mudanya saya disibukkan dengan ilmu ini yang terkadang disebut ilmu kalam, tauhid atau ilmu ushuluddin. Saya kaji dengan serius karya berbagai kelompok yang berbeda di antara mereka, saya berharap bisa kembali membawa manfaat dan pulang dengan membawa keberhasilan. Namun saya tidak menemukan dari hal itu kecuali kebimbangan dan kebingungan. Itulah yang menyebabkan saya mencintai mazhab salaf, walaupun sebelumnya juga saya telah menganutnya. Saya ingin lebih mengetahuinya (ilmu kalam), dan lebih menyukainya. Saya mengatakan tentang mazhab itu (ilmu kalam)….. Beliau kemudian menyebutkan bait di atas. 

Banyak orang yang telah berhasil belajar di bawah bimbingannya, mereka disebutkan di dalam kitab al-I’lam bil Masyayikhil A’lam wat Talamizatil Kiram. Metode dan mazhabnya diterima luas di Yaman, kemudian tersiar di India lewat seorang murid beliau yang bernama Abdul Haq al-Hindi. Kemudian bendera kebanggaan dengan madzhab beliau dikibarkan dan kitab-kitab beliau bernama Syaikh Shidiq Hasan Khan disebarkan oleh Raja Bahubal.

7. Aqidah Beliau
Aqidah beliau adalah aqidah salaf yang menetapkan sifat-sifat Alloh yang datang dalam Kitab dan Sunnah shahihah tanpa mentakwil dan mentahrif. Beliau menulis risalah dalam aqidah yang berjudul at Tuhaf bi Madzhabis Salaf.
Beliau gigih mendakwahi umat kepada aqidah salafiyyah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Demikian juga, beliau selalu berusaha mensucikan aqidah dari kotoran-kotoran kesyirikan.

8. Beliau Menjabat Sebagai Qadhi Negeri Yaman
Pada tahun 209 H meninggallah Qadhi Yaman, Syaikh Yahya bin Shalih asy Syajari as Sahuli. Maka Khalifah al Manshur meminta kepada al Imam asy Syaukani agar menggantikan Syaikh Yahya sebagai qadhi negeri Yaman.
Pada awalnya beliau menolak jabatan tersebut karena takut akan disibukkan dengan jabatan tersebut dari ilmu. Maka datanglah para ulama Shan’a kepada beliau meminta agar beliau menerima jabatan tersebut, karena jabatan tersebut adalah rujukan syar’i bagi para penduduk negeri Yaman yang dikhawatirkan akan diduduki oleh seseorang yang tidak amanah dalam agama dan keilmuannya. Akhirnya beliau menerima jabatan tersebut. Beliau menjabat sebagai Qadhi Yaman hingga beliau wafat pada masa pemerintahan tiga khalifah: al Manshur, al Mutawakkil, dan al Mahdi. Ketika beliau menjabat sebagai qadhi maka keadilan ditegakkan, kezhaliman diberi pelajaran, penyuapan dijauhkan, fanatik buta dihilangkan, dan beliau selalu mengajak umat kepada ittiba terhadap Kitab dan Sunnah.

9. Tulisan-tulisan Beliau
Kitab-kitab Karangan Beliau

Yang masih berupa manuskrip:
  • Tafsir,   ada 5 kitab, antara lain: An-Nasyr fi Fawa`idi Suratil ‘Ashr
  • Hadits,  ada 15 kitab, antara lain: Kasyfud Dien ‘an Hadits Dzil Yadain
  • Aqidah, ada 20 kitab, antara lain: Risalah fi Tauhidillah
  • Fiqih, ada 84 kitab, antara lain: Risalah fi Hukmi Bai’il Ma`
  • Manthiq, ada 29 kitab, antara lain: Al-Qaulul Hasan fi Fadha`il Ahlil Yaman
Di antara tulisan-tulisan beliau ialah:
  • Adabu Thalib wa Muntahal Arib.
  • Ad-Dararil Mudhiyyah Syarah ad-Duraril Bahiyah (2 jilid). 
  • Ad-Durarul Bahiyyah fil Masa’ilil Fi’iqhiyah (kitab yang sedang diterjemahkan). 
  • Al Bughyah fi Mas’alati Ru’yah.
  • Al Qaulul Muharrar fi Hukmi Lubsil Mu’ashfar wa Sairi Anwa’il Ahmar.
  • Al Qaulush Shadiq fi Hukmil Imamil Fasiq.
  • Al-Badru ath-Thali’ bi Mahasin man ba’da al-Qarni as-Sabi’ (2 jilid). 
  • Al-Fawa’idil Majmu’ah fil Ahaditsil Maudhu’ah (1 jilid). 
  • Al-Qaulul Mufid fi Adillatil Ijtihad wat Taqlid. 
  • Amniyyatul Mutasyawwiq ila Ma’rifati Hukmi ‘Ilmil Manthiq.
  • As-Sailul Jarar al-Mutadaffiq ala Hada’iqil Azhar (4 jilid). 
  • Ath Thaudul Muniffil Intishaf lis Sad minasy Syarif.
  • At-Tuhaf fil Irsyad ila Mazhab as-Salaf. 
  • Bahtsul Musfir an Tahrimi Kulli Muskir.
  • Bughyatul Mustafid fi Raddi ‘ ala Man Ankaral Ijtihad min Ahli Taqlid.
  • Dawa’ul Ajil li Daf’il Aduwwi Shail.
  • Durru Nadhid fi Ikhlashi Kalimati Tauhid.
  • Fathul Khallaq fi Jawabi Masail Abdirrazaq.
  • Fathul Qadir al-Jami’ baina Fann ar-Riwayat wad Dirayat fit Tafsir (5 jilid). 
  • Hallul Isykal fi Ijbaril Yahud ‘ala Iltiqathil Azbal.
  • Hukmu Tas’ir.
  • Hukmul Ittishal bis Salathin.
  • Ibthali Da’wal Ijma ‘ala Tahrimis Sama’.
  • Irsyadu Tsiqat ila Ittifaqi Syarai’ ‘ala Tauhid wal Ma’ad wan Nubuwat.
  • Irsyadul Fuhul ila Tahqiqil Haq min Ilmil Ushul (1 jilid). 
  • Irsyadul Ghabi ila Madzhabi Ahlil Bait fi Shabin Nabi.
  • Irsyadul Mustafid ila Daf’i Kalami Ibnu Daqiqil ‘Id fil Ithlaq wa Taqyid.
  • Isyraqu Nirain fi Bayanil Hukmi Idza Takhallafa ‘anil Wa’di Ahadul Khashmain.
  • Iththila’u Arbabil Kamal ‘ala Ma fi Risalatil Jalal fil Hilal minal Ikhtilal.
  • Ittihaful Maharah fil Kalam’ala Hadits: “La ‘Adwa wa La Thiyarah.”
  • Jayyidu Naqd fi ‘Ibaratil Kasysyaf was Sa’d.
  • Kasyful Astar fi Hukmi Syuf’ati bil Jiwar.
  • Kasyful Astar fi Ibthalil Qaul bi Fanain Nar.
  • Maqalah Fakhirah fi Ittifaqi Syarai’ ‘ala Itsbati Daril Akhirah.
  • Minhatul Mannan fi Ujratil Qadhi was Sajjan.
  • Nailul Authar Syarah Muntaqal Akhbar (4 jilid). 
  • Natsrul Jauhar fi Syarhi Hadits Abi Dzar.
  • Nuzhatul Ahdaq fi Ilmil Isytiqaq.
  • Qathrul Wali fi Ma’rifatil Wali.
  • Qaulul Maqbul fi Raddi Khabaril Majhul min Ghairi Shahabatir Rasul.
  • Radhul Wasi’ fid Dalil Mani’ ‘ala Adami Inhishari Ilmil Badi’.
  • Raf’u Ribah fi Ma Yajuzu wa Ma La Yajuzu minal Ghibah.
  • Raf’ul Junah an Nafil Mubah.
  • Risalah al Mukammilah fi Adillatil Basamalah.
  • Risalah fi Haddi Safar Aladzi Yajibu Ma’ahu Qashru Shalat.
  • Risalah fi Hukmil ‘Aul.
  • Risalah fi Wujubi Tauhidillah.
  • Shawarimul Haddad al Qathi’ah li ‘Alaqi Maqali Ahlil Ilhad.
  • Shawarimul Hindiyyah al Maslulah ‘alar Riyadhan Nadiyyah.
  • Syarhu Shudur fi Tahrimi Raf’il Qubur.
  • Syifaul ilal fi Hukmu Ziyadah fi Tsaman li Mujarradil Ajal.
  • Tahrirud Dalail ‘ala Miqdari Ma Yajuzu bainal Imam wal Mu’tamm minal Irtifa’ wal Inkhifadh wal Bu’du wal Hail.
  • Tanbih Dzawil Hija ‘ala Hukmi Bai’ir Riba.
  • Tanbihul Amtsal ‘ala Jawazil Isti’anah min Khalishil Mal.
  • Tasynifu Sam’i bi Ibthali Adillatil Jam’i.
  • Taudhih fi Tawaturi Ma Ja’a fil Mahdil Muntazhar wad Dajjal wal Masih.
  • Thibu Nasyr fi Masailil Asyr.
  • Tuhfatu az-Zakirin bi ‘Iddatil Hishnil Hashin (1 jilid). 
  • Uqudul Juman fi Bayani Hududil Buldan.
  • Uqudul Zabarjad fi Jayyidi Masaili Alamati Dhamad.
  • Wasyyul Marqum fi Tahrimi Tahalli bidz Dzahab lir Rijal minal Umum.
  • Zahrun Nasrain fi Haditsil Mu’ammarin.
Banyak sekali karya-karya tulis yang telah beliau hasilkan, mayoritas dari kitab tersebut telah tersebar di masa hidup beliau sehingga menjadi tumpuan. Di antaranya terdapat 240 buku masih berbentuk manuskrif belum melihat cahaya (belum diterbitkan dalam bentuk kitab). Kitab yang sudah tercetak mencapai empat puluh lebih, di antaranya:

10. Wafat Beliau
Pada tahun 1209 H hakim besar Yaman Yahya bin Shalih asy-Syajri as-Sahuli meninggal dunia dan digantikan oleh Imam asy-Syaukani sebagai hakim, sampai beliau wafat pada tahun malam Rabu 27 Jumada Tsaniyyah 1250 H di Shan’a. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhoinya dan menempatkan keluasan jannah-Nya. 

Disarikan dari Biografi Al-Imam Asy Syaukani dari kitab Nailul Authar, 1/3, dan Muqaddimah Fathul Qadir, 1/12-43
http://blumewahabi.wordpress.com/2007/05/05/al-imam-asy-syaukani-pembela-aqidah-salaf/
http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatkajian&parent_id=2404&parent_section=%5Bb%5Dkj077%5B/b%5D&idjudul=1
http://elhijrah.blogspot.com/2011/10/imam-asy-syaukani-menolak-pembagian.html

Misteri Lingkaran Misterius ( Crop Circle) Wiltshire Sembunyikan Teori Matematika Terindah

Misteri Lingkaran Misterius ( Crop Circle) Wiltshire Sembunyikan Teori Matematika Terindah. Sebuah lingkaran misterius yang muncul di ladang dekat kincir angin Wiltshire menyembunyikan teori matematika yang paling indah di dunia.
Piringan kompleks yang biasa disebut crop circle berukuran diameter 90 meter, hadir di timur kincir angin Wilton dekat Marlborough yang mengukir ladang siap panen berwarna kuning.

Fenomena yang masih menjadi misteri tersebut muncul akhir pekan lalu hanya 40,2 km dari lingkaran misterius lainnya yang terbentuk malam sebelumnya di bukit Iron Age Old Sarum Inggris.
Lucy Pringle, peneliti crop circle kondang berusaha menemukan teka-teki di balik kode yang berbasis susunan nomer kompleks yang menyatu dengan bentuknya.

Dia mengatakan, Saya percaya bahwa skema tersebut mengandung sistem numerik atau binari atau sistem nomor berbasis kuadrat yang merepresentasikan nilai numerik yang hanya menggunakan dua simbol, yakni 0 dan 1.



http://www.suaramedia.com/images/resized/images/stories/2berita/1_5_techno/crop_abovetopscret_200_200.jpg
http://www.suaramedia.com/images/resized/images/stories/2berita/1_5_techno/crop2_abovetopscret_200_200.jpg
lingkaran misterius (crop circle) yang muncul di ladang dekat kincir angin Wiltshire. (foto: abovetopscret.com)

Bekerja dengan pengamatan dari luar, orang banyak menyarankan bahwa peristiwa tersebut berhubungan dengan teori Leonhard Euler e^(i)pi+1=0, yang diakui banyak orang sebagai teori paling indah dalam ilmu matematika, imbuhnya.

Dia juga menambahkan bahwa mungkin saja juga mengandung melodi rahasia.
Menurut sejarah bertahun-tahun, crop circle telah diasosiasikan dengan skala diatonik (not putih di piano), paparnya.
Dijelaskan olehnya bahwa frekuensi skala diatonik tersebut terdiri atas kode di tiap segmen di dalam crop circle dan bisa dimainkan ke atas sebuah piano.
Sungguh sebuah formasi unik terhubung dengan musik dan matematika serta cara yang sama pentingnya dengan kode Pi Barbury Castle 2008 yang terkenal, ujarnya.

Terpahat di ladang gandum, lingkaran misterius Barbury Castle menjadi sebuah perwakilan kode berkaitan dengan gambar (piktorial) dalam sepuluh digit pertama dari Pi, salah satu simbol fundamental matematika.
Gambar tersebut sebagai contoh apa yang dikenal sebagai fraktal atau pola geometrik.

Fraktal berhasil ditemukan oleh ahli astrofisika Mike Reed yang melihat gambar lingkaran misterius crop circle dan membuat hubungan secara matematis.
Desain crop circle telah berkembang dari lingkaran sederhana pada tahun 1970-an menjadi desain piktorial pada akhir tahun 1980-an dan desain susunan nomer binari sejak 2001

Sumber: Suaramedia.com
Copyright © ARIF CAHYADI | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com